06 Oktober 2008

DEJAVU

Dikeningmu kucium aroma kepedihan
Luka yang ditinggalkan elang sebelum ia terbang

Di bibirmu kukecup rasa getir yang menyayat
Duri yang ditanamkan kelana dalam tanah kemarau gersang

Dalam bukubuku jemarimu
Tersemaikan dingin yang menusuk
Airmata mengering oleh danau hitam pualam

Berkecamuk dimatamu nelangsa yang menitik
Asin menjadi garam dalam samudera pilu

Di sudut lesungmu yang mencibir rahasia hati
Terbang bersama angin yang meranggaskan pepohonan
Siapa mengerti hati yang tetapkan pijakan
Walau runtuh hingga berdebu tersapu angan masa lalu

Tidak ada komentar: